Senin, 26 September 2011

Obat Hati (Dzikrullah)

Setelah berbicara tentang berbagai macam racun hati, sekarang saya akan membahas berbagai macam obatnya, yang semuanya berjumlah tiga belas perkara. Obat hati adalah perkara-perkara yang bisa menjaga hati kita tetap hidup dan sehat, berlawanan dengan racun hati yang justru membuat hati kita menjadi sakit dan bahkan mati. Dalam beberapa tulisan saya kedepan, insyaallah saya akan mengupas berbagai macam obat hati ini satu demi satu.
Obat hati yang pertama adalah dzikrullah, yakni senantiasa berdzikir dan mengingat-Nya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menggambarkan dzikir bagi manusia seperti air bagi ikan. Apakah yang akan terjadi bila seekor ikan dikeluarkan dan dipisahkan dari air? Tentu ia akan menggelepar dan akhirnya mati. Demikian pula dzikir merupakan kebutuhan yang niscaya bagi setiap manusia. Tanpa dzikir, hati manusia akan menjadi keras dan akhirnya mati.
Karena sedemikian pentingnya dzikir ini, Al-Qur’an dalam banyak ayat-ayatnya senantiasa memerintahkan kita untuk gemar berdzikir. Demikian pula Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam telah memberikan kepada kita tuntunan dzikir dalam hampir semua perbuatan dan muamalah kita, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Mau makan ada dzikirnya, demikian pula selesai makan. Masuk dan keluar kamar kecil, masuk dan keluar rumah, memakai dan melepas pakaian, berangkat dan pulang dari bepergian, serta hampir semua gerak hidup kita, telah ada tuntunan dzikirnya.
Mengenai manfaat dzikir, Imam Ibnu Qayyim menulis dalam kitabnya Al-Waabil Ash-Shayyib: ”Dzikir itu menguatkan hati dan ruh. Jika dzikir hilang dari diri seseorang maka hilanglah pula kekuatan hati orang tersebut. Diantara manfaat dzikir adalah: 1) mengusir dan menghancurkan syetan, 2) menjadikan pelakunya diridhai oleh Allah, 3) menghilangkan kegundahan dan kegelisahan, 4) mendatangkan kebahagiaan, ketenangan, ketenteraman dan kegembiraan, 5) membuat hati dan wajah pelakunya menjadi terang dan bersinar, 6) pelakunya akan dikaruniai kewibawaan dan kesumringahan, 7) pelakunya akan mendapatkan kecintaan Allah, 8) pelakunya akan senantiasa berada dalam pengawasan Allah, sebagaimana firman-Nya ”Ingatlah Aku maka Aku akan mengingatmu.” Betapa banyaknya manfaat dzikir!
Rasulullah sendiri, dalam hadits-hadits beliau, banyak menerangkan tentang berbagai manfaat dzikir yang tiada terkira. Salah satu contohnya adalah sabda beliau dalam hadits Abu Hurairah ra yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam Ash-Shahih. Rasulullah bersabda,”Jika seseorang membaca ’Laa ilaha illallahu wahdahu, laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ’ala kulli syai-in qadiir’ pada suatu hari sebanyak seratus kali, maka ia bagaikan telah memerdekakan sepuluh budak, akan dicatat untuknya seratus kebaikan, akan dihapus darinya seratus kesalahan, ia akan terbebas dari gangguan syetan pada hari itu sampai dengan sore hari, dan tidak ada yang lebih utama dari yang ia baca kecuali orang yang membaca lebih banyak darinya.”
Contoh yang lainnya adalah sabda Rasulullah dalam hadits Jabir ra yang diriwayatkan oleh Imam At-Turmudzi dan beliau katakan sebagai hadits hasan shahih. Rasulullah bersabda,”Bahkan seseorang yang membaca ’Subhanallah wa bihamdihi’ saja akan ditanamkan untuknya satu pohon kurma di Surga.” Kalau seseorang sudah punya pohon kurma di Surga insyaallah ia pun akan diberi tiket masuk Surga untuk menikmati pohonnya tersebut. Jika tidak begitu, lalu untuk siapa pohon kurmanya? Subhanallah, dzikir yang amat singkat pun ternyata memiliki keutamaan dan manfaat yang sangat besar!
Abdullah bin Mas’ud ra, salah seorang sahabat Nabi, berkata,”Aku lebih menyukai bertasbih kepada Allah dengan memuji-muji-Nya daripada berinfak beberapa dinar di jalan Allah.” Inilah pengakuan seorang Abdullah bin Mas’ud yang bahkan dikenal suka berderma dan berinfak di jalan Allah.
Hasan Al-Bashri, salah seorang tabi’in, pernah menerima keluh kesah dari seseorang. Orang itu berkata,”Aku mengeluhkan kerasnya hatiku.” Maka Hasan Al-Bashri pun berkata,”Lembutkanlah ia dengan dzikir.” Mengenai cerita ini, Maqhul berkomentar, ”Dzikrullah adalah obat, sedangkan dzikrunnas (banyak memperbincangkan dan menyebut-nyebut manusia seperti ghibah, namimah, dan sebagainya) adalah penyakit.”
Sebagai bagian akhir tulisan ini, saya ingin menyebutkan sabda Rasulullah mengenai betapa pentingnya dzikir itu. Beliau bersabda,”Perumpamaan orang yang berdzikir dan orang yang tidak berdzikir adalah seperti orang hidup dan orang mati.” (HR Bukhari dari Abu Musa Al-Asy’ari). Dalam kesempatan yang lain, seseorang bertanya kepada beliau,”Wahai Rasulullah, pintu-pintu kebaikan itu banyak. Aku tidak mampu melakukan semuanya. Karena itu sampaikanlah untukku apa saja yang engkau suka asal tidak banyak-banyak karena aku khawatir akan lupa dan tidak bisa ajeg.” Beliau menjawab.”Hendaknya lidahmu senantiasa basah dengan dzikrullah.” (HR At-Turmudzi dari Abdullah bin Busyrun).

Jumat, 23 September 2011

Cintai Apa Adanya, Tanpa Syarat dan Alasan!!!!!

Dalam hidup kita selalu dihadapkan dengan berbagai macam situasi dan kondisi. Betapa beruntungnya jika kita mampu mengambil hikmah atau makna dari setiap peristiwa, sehingga kita dapat mengambil pelajaran darinya.
Merenung, bersantai, pergi ke tempat yang tinggi, memandangi alam, ataupun mendengar musik adalah beberapa cara yang sering orang lakukan untuk mencari makna kehidupan. Begitu juga dengan saya, ketika mengikuti training ESQ Parenting di Menara 165, Jakarta, saya diperdengarkan lagunya Biley Joel yang berjudul Just The Way You Are. Lagu itu mengisahkan seseorang yang mencintai orang lain apa adanya. Dari lagu ini serta suasana training yang mendukung, saya mengambil suatu kesimpulan berikut.
Cintai apa adanya, bukan karena ada apanya
Banyak orang yang ngegombal cinta dan mengatakan “aku cinta kamu apa adanya”. Eh nyatanya, nol besar! Masih saja banyak orang yang cinta sama orang lain dengan alasan "kamu tuh gini, kamu tuh gitu" dan beribu alasan lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Apakah pernah terlintas di benak kita, segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak ada yang abadi dan suatu saat akan hilang? Bisa jadi, orang yang kita cintai karena alasan tertentu yang membuat kita cinta pada orang itu dapat hilang seketika. Misalnya jika kita mencintai seseorang karena kecantikan atau kegantengannya, tiba-tiba orang itu kecelakaan lalu mukanya cemang-cemong tidak beraturan. Gimana dong, apa kita akan tetap cinta?
Selama saya amati, kebanyakan orang mencintai itu masih menggunakan alasan. Mencintai ini dalam konteks luas, bisa orangtua, kakek, nenek, saudara, teman atau siapapun.
Ikhlas, sabar, dan syukur
Ada orang yang pernah mengatakan, "Aku tidak tahu mengapa aku tetap mencintainya, meskipun dia telah membuat hal-hal yang tidak aku senangi." Bisa jadi, orang itu telah mencintai orang yang dicintainya apa adanya, tidak pakai syarat dan alasan.
Lalu bagaimana agar kita mampu mencintai seseorang apa adanya? Kunci pertama adalah ikhlas dan tulus. Artinya kita benar-benar mencintai orang yang kita cintai tanpa syarat atau alasan. Percuma mencintai jika tidak ikhlas, maka hatinya masih ada rasa sesak. Ikhlas itu kunci untuk menjadikan hati kita seluas samudera, bukan selebar daun kelor. Dan tahukah Anda? Ilmu yang paling susah di dunia ini adalah ilmu ikhlas.
Kunci yang kedua adalah sabar. Mungkin, ada kalanya orang-orang di sekitar kita bersikap yang tidak sesuai dengan keinginan dan kemauan kita sehingga membuat kita kesal. Baik itu teman, rekan kerja, pasangan, bahkan orangtua kita. Jadi bersabarlah.
Mungkin orang yang kita cintai itu belum mengerti jalan pikiran kita atau belum mengetahui apa yang kita mau dan apa yang kita tidak suka. Positive thinking dan persepsi yang baik-baik saja, karena percuma kalau pikiran dan hati kita berprasangka buruk.
Kemudian kunci yang terakhir adalah bersyukur. Tahukah kita? Mencintai adalah karunia terbesar dari Allah. Mumpung rasa cinta dan kasih sayang belum dicabut oleh Allah dari hati kita, yuk kita bersyukur. Bersyukur karena telah mencintai orang-orang yang kita sayangi, bersyukur atas pemberian rasa cinta dan kasih sayang dari-Nya, bersyukur karena hati kita tidak mati untuk mencintai. Sebagaimana tertulis dalam Al-Qur’an, "Dan katakanlah, aku mencintai mu atas nama Tuhan ku, Allah Ar Rahman Ar Rahim."
Teman, rasa cinta dan kasih sayang yang hadir di dalam hati kita sesungguhnya berasal dari Allah, Yang Maha Kasih, Maha Penyayang, Maha Pemberi Cinta. Maka itulah yang harus menjadi landasan, atau dasar kita mencintai orang-orang yang kita cintai. Bukan karena wajahnya, bukan karena materinya, bukan karena sifatnya, tapi karena Allah.
Seperti yang sudah saya jabarkan di atas, bisa jadi alasan yang membuat kita cinta kepada orang itu hilang. Boleh kita mencintai orang-orang yang kita cintai, tapi tetaplah menempatkan Allah sebagai cinta tertinggi kita. Sedikit menyitir perkataan Teuku Umar untuk istrinya, Cut Nyak Dien. “Istriku, kau tidak ada di hatiku, yang ada di hatiku hanyalah Allah, tapi engkau tetap di sisiku untuk selamanya.”
Teman, tak bosan saya katakan mari kita tetapkan cinta tertinggi hanya kepada Allah dan Rasul-Nya. Sungguh Dialah yang memberi rasa kasih sayang, dan cinta di dalam hati kita. Landaskan semua rasa cinta kita ketika mencintai orang lain adalah karena Allah, sungguh Dia tak pernah hilang, yang selalu abadi. Cintailah ayah, ibu, kakek, nenek, kakak, adik, saudara, teman, rekan kita karena Allah. Akan jauh lebih indah dan bermakna.

Minggu, 11 September 2011

KISAH BENAR..SETIA SEORANG LELAKI..

Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9:30am seorang lelaki berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibu-jarinya. Aku menyiapkan peralatan dan memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat dirawat setidaknya 1 jam lagi.

Sewaktu menunggu, lelaki tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melihat ke jam tangannya. Aku merasa kasihan. Jadi ketika sedang sibuk aku cuba untuk memeriksa lukanya, dan nampaknya cukup baik dan kering, tinggal membuka jahitan dan memasang balutan baru. Pekerjaan yang tidak terlalu sukar, sehingga atas persetujuan dokter, aku putuskan untuk melakukannya sendiri..

Sambil merawat lukanya, aku bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke satu tempat untuk makan tengahari bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari. Dia menceritakan

bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer.

Lalu kutanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir. Aku sangat terkejut dan berkata,? Dan pakcik masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri pakcik tidak kenal lagi?? Dia tersenyum ketika tangannya menepuk tanganku sambil berkata, ?

Dia memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia, kan?

Aku terus menahan air mata sampai pakcik itu pergi, aku kagum. Cinta kasih seperti itulah yang aku mau dalam hidupku?

Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis. Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi.

Bagiku pengalaman ini menyampaikan satu pesan penting: Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, mereka hanya berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki.

Hidup ini bukanlah hanya menghadapi badai, tapi bagaimana tetap menari di tengah hujan.?

Janganlah menjadi begitu masin..sehingga orang meludahmu..
Dan janganlah pula berlaku terlampau manis, sehingga mereka menelan dirimu begitu saja...

5 Alasan Mengapa Cinta Ditolak

Sobat pria, apakah Anda sudah pernah ditolak oleh wanita? Anda mungkin bertanya-tanya, setelah melakukan pedekate yang begitu intensif terhadap wanita itu, tapi saat Anda menyatakan cinta Anda pada dia, Anda malah ditolak. “Saya kurang apaaa?? Mengapa cinta saya ditolak??” begitulah Anda berseloroh sambil hati Anda teriris-iris sakit.
Pedekate dan penolakan adalah hal yang sudah satu paket. Hal itu tergantung dengan bagaiman cara Anda pedekate pada si dia. Dan masalah diterima atau ditolak nya cinta Anda oleh wanita yang Anda sukai itu bergantung pada Anda.
Hitman System kali ini akan membeberkan 5 rahasia alasan mengapa cinta Anda ditolak olehnya. Jika Anda mendengar alasan langsung dari wanita yang menolak Anda, seperti misalkan “aku gak bisa terima kamu.. kamu terlalu baik buat aku..” maka itu bukanlah alasan yang sebenarnya. Lalu apakah alasan sebenarnya cinta Anda ditolak?
  1. Anda terlalu baik untuknya. Wanita menyukai dan menginginkan sosok pria yang baik, tapi pada kenyataannya, mereka lebih tertarik pada pria yang menantang, agresif dan penuh dengan petualangan atau kita sebut dengan istilah bad guy. Anda takut dicap jelek oleh wanita yang Anda dekati, sehingga Anda bermain terlalu aman dengan menjadi pria yang terlalu baik. Itulah mengapa penolakan sering terjadi pada pria yang terlalu baik termasuk pada Anda. Jika dipersingkat, wanita yang Anda dekati tidak turn-on pada Anda.
  2. Alasan mengapa Anda ditolak oleh wanita yang Anda dekati adalah salah satunya karena Anda terlalu banyak mengumbar diri Anda. Mengumbar diri Anda dan mengumbar perhatian pada wanita adalah langkah awal menuju penolakan. Itulah mengapa cinta Anda ditolak dan Anda perlu belajar tentang cara mengumbar diri pada wanita.
  3. Anda terlalu terlihat mengejar si dia. Wanita memang suka dikejar. Tapi pertanyaannya adalah, berapa pria yang mengejar si dia? Jika banyak yang mengejar si dia, maka Anda harus bersaing. Mengejar wanita adalah salah satu tindakan yang menyebabkan cinta Anda ditolak oleh dia. Sebaiknya Anda perlu belajar cara mengejar wanita.
  4. Memposisikan diri Anda sebagai teman dekat adalah cara terbaik agar cinta Anda ditolak oleh si dia. Kenapa Anda harus membiasakan diri bermain menjadi “kakak-adik” dengan wanita yang Anda dekati? Jelas saja cinta Anda ditolak. Ingin tahu kenapa?
  5. Alsan terakhir mengapa cinta Anda ditolak oleh si dia adalah karena Anda terlalu berharap pada si dia. Rasa ngarep seperti inimenyebabkan Anda terlihat bodoh dan takut kehilangan wanita yang Anda dekati. Ini adalah alasan yang sering terjadi tentang mengapa cinta Anda ditolak oleh si dia. Anda perlu menggali lebih dalam tentang ngarep.
Sobat, itulah 5 alasan mengapa cinta Anda ditolak. Sekarang yang perlu Anda lakukan adalah memperbaiki diri Anda supaya tidak ditolak lagi.

Rabu, 07 September 2011

Makna Cinta Dan Keseetiaan

Cinta memang tidak pernah kering menjadi sumber inspirasi bagi kehidupan. Cinta terukir dalam berbagai wujud, bisa dalam bentuk kata-kata, tindakan, suatu benda simbolis, dan banyak ragam tanda lainnya. Para seniman tak bosan-bosannya memilih tema cinta dalam karya-karyanya. Orang-orang (terutama para penikmat seni) juga tak pernah jengah dengan karya bernuansa cinta. Kategori “cengeng atau bermutu” menjadi tak terlalu penting karena cinta menjadi suatu kebutuhan. Kadang kala orang butuh juga cinta berkharakter cengeng. Atau kadang orang juga memerlukan cinta yang tegar berjiwa heroik.
Cinta tidak berjalan sendiri. Ada kesetiaan. Kolaborasi cinta dan kesetiaan memperkaya khazanah kehidupan menjadi putih bersih beraura positif.
Jutaan bahkan mungkin miliaran karya seni dari abad ke abad menyenandungkan cinta dan kesetiaan. Cinta dan kesetiaan melahirkan hidup dan kehidupan baru.
Orang gembel – kaya, butuh cinta dan kesetiaan.
Orang kasar – romantis, juga mendambakan cinta-kesetiaan
Orang jahat (menurut penilaian umum) – dan kaum agamawan pun menginginkan cinta-kesetiaan. Manusia dan alam semesta menyenandungkan harmoni cinta dan kesetiaan secara universal – bebas dari SARA.
Cinta dan Kesetiaan – dua sisi dalam satu mata keping yang tidak terpisahkan. Cinta menjadi landasan sebuah Kesetiaan. Di dalam kesetiaan terkandung nilai cinta yang mempersatukan. Sulit membayangkan ada cinta berdiri sendiri tanpa disertai kesetiaan. Demikian pula sulit memahami, ada sebuah kesetiaan tanpa landasan cinta di dalamnya. Cinta tanpa kesetiaan adalah kosong. Dan kesetiaan tanpa didasari cinta adalah kepura-puraan. Dalam kesetiaan ada komitmen melayani tanpa pamrih tulus ikhlas apa adanya berlandaskan welas asih.
Cinta bermakna amat luas sebebas kesetiaan. Para pemikir barat klasik bahkan sampai memilah-milah arti dan perwujudan cinta ke dalam beberapa istilah. Ada eros untuk cinta bernuansa erotis dan romantis yang lebih bersifat fisik. Ada philia – sebuah cinta bernuansa kasih persaudaraan persahabatan. Dan ada pula agape untuk cinta yang bersifat spiritual – cinta kepada Sang Pencipta Mahakuasa dan sesama. Dan inilah level cinta tertinggi.
Masih ada banyak wujud cinta dan kesetiaan. Sebut saja, cinta kepada tanah air, cinta diri sendiri atau narsis dan ada storge cinta pada keluarga.
Ada apa dengan cinta dan kesetiaan?
Cinta dan Kesetiaan tak selalu dipahami secara utuh dewasa. Makna cinta dan kesetiaan yang harmonis indah, kerap diseret ke dalam pemahaman yang sempit gelap demi kepentingan pribadi.
Dunia sosial politik kekuasaan dengan para aktornya sering menyeret cinta dan kesetiaan yang suci tulus ke dunia yang sempit dangkal. Maka lahirlah kaum penjilat dan loyalis semu. Kelompok ini ada dan hidup di mana-mana – di sekitar kita hingga detik ini.
Banyak contoh di mana penguasa dan kaum loyalis suatu ideologi (parpol) yang sedang berkuasa menindas yang lemah mengabaikan makna cinta dan kesetiaan. Bahkan lebih jauh, telah membawa cinta dan kesetiaan ke dalam lahan tindak anarkhis kriminal. Penyelewengan terhadap makna cinta dan kesetiaan, akan melahirkan ketidakadilan bahkan pengkhianatan terhadap nilai inti kehidupan: welas asih yang harmonis.
Dulu di daratan Eropa, sejarah cinta mencatat Kaisar Claudius II telah membunuh energi cinta kaum muda. Para pemuda (pasangan muda) dilarang melakukan perkawinan. Sang Kaisar bertitah, kaum muda dengan energinya yang perkasa lebih tepat jadi tentara untuk kepentingan perang. Pasangan kaum muda dilarang keras melakukan perkawinan.
Seorang filsuf humanis yang juga rohaniwan, Valentine menentang kebijakan kaisar dengan menikahkan pasangan-pasangan muda yang sedang mabuk cinta. Valentine pun lalu dihukum mati karena dianggap melawan titah kaisar.
Di negeri ini banyak kelompok orang yang cepat “emosi” ngamuk bergaya barbar ketika ada kelompok lain yang berbeda, tidak sewarna, sepaham – sealiran – seideologi. Saling serang secara fisik dan saling menyakiti. Yang lebih mengerikan lagi jika membawa-bawa dan mengatasnamakan TUHAN – Sang Maha Kuasa – Pencipta – Maha Pengampun dan Sang Maha Welas Asih untuk merusak, menyakiti, dan membunuh sesama hanya karena berbeda. Memangnya, siapa manusia? (Siapa sih lu?). Di ruang yang lebih kecil, di kantor misalnya, orang yang tidak senada seirama ditekan, diadu domba, dan disingkirkan bahkan dibunuh kharakternya.
Negeri ini sejatinya bukan hanya sedang dilanda sakit kemiskinan dan kebodohan yang parah, tapi juga sedang mengidap sakit pengkhianatan cinta dan kesetiaan terhadap hidup harmonis dan welas asih.
Salam cinta dan kesetiaan